KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahNya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “DAUN” dapat selesai pada
waktunya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada ibu. selaku dosen mata
kuliah Konsep Dasar IPA 1 yang telah membimbing penulis demi terselesainya
makalah ini.
Makalah
ini memuat tentang pengertian daun,
fungsi daun, struktur jaringan luar daun, struktur jaringan dalam
daun, struktur jaringan daun dikotil dan monokotil . Penulis mengharapkan makalah ini dapat
bermanfaatdan dapat diterima pembaca dengan senang hati. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharap kritik dan
saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih
semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Surabaya, 25 Februari 2014
Penulis
Daftar isi
Kata
Pengantar ................................................................................... 1
Daftar
isi
............................................................................................ 2
BAB
I (PENDAHULUHAN)
1.1. Latar Belakang Masalah
.............................................................. 3
1.2. Rumusan
Masalah........................................................................ 4
1.3. Tujuan Penulisan
Makalah........................................................... 4
BAB
II (PEMBAHASAN)
2.1. Pengertian Daun........................................................................... 5
2.2. Fungsi Daun.................................................................................. 5
2.3. Struktur Jaringan Luar Daun......................................................... 6
2.4. Struktur Jaringan dalam
Daun......................................................... 14
2.5. Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil………………………. 17
2.6. Struktur Jaringan Penyusun
Daun Monokotil................................ 20
BAB III (PENUTUP)
3.1 Kesimpulan................................................................................... 22
3.2.Saran.............................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. .
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dalam rantai makanan, tumbuhan
merupakan satu – satunya produsen. Mengapa? Karena hanya tumbuhan yang dapat
membuat makanannya sendiri, serta makanan untuk makhluk lain. Daun merupakan bagian dari
tumbuh-tumbuhan yang mempunyai fungsi dan peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup tersebut. Disanalah tumbuhan memasak
makanannya atau biasa disebut proses fotosintesis.
Ciri khas dari daun, pada umumnya berwarna hijau, bentuk dari daun sebagian besar adalah melebar,
memiliki zat klorofil yang berguna untuk membantu proses fotosintesis. Daun
juga mempunyai mempunyai bagian-bagian yang berperan penting untuk membantu
proses pertumbuhan pada tumbuhan, setelah di pelajari dan di pahami secara
mendalam, maka manusia akan menyadari betapa pentingnya daun pada tumbuhan.
Sehingga secara tidak langsung manusia juga dapat mengetahui betapa penting dan gunanya
tumbuh-tumbuhan dalam menciptakan keseimbangan alam.
Tanpa kita sadari, kita telah
melakukan banyak hal yang dapat merusak alam ini. Seringkali kita menebang
pohon sembarangan, merusak tanaman, merusak daun dsb. Maka kita perlu
mempelajari serta mengajarkan tentang daun serta fungsinya sejak dini agar kita
mengetahui dan berhenti melakukan hal – hal yang dapat mengganggu keseimbangan
alam.
1.2.Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud dengan daun ?
·
Apa fungsi daun untuk tumbuhan itu sendiri serta untuk
sekitarnya ?
·
Bagaimana struktur jaringan luar pada daun ?
·
Bagaimana struktur jaringan dalam pada daun ?
·
Bagaimana perbedaaan struktur jaringan dikotil dan
monokotil?
1.3.Tujuan Penulisan
·
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan daun.
·
Dapat menganalisis fungsi daun untuk tumbuhan
·
Dapat memaparkan struktur jaringan luar dan dalam pada
daun
·
Dapat memaparkan struktur jaringan dikotil dan
monokotil
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Daun
Salah satu bagian dari tumbuhan adalah daun.
Daun tumbuh di ujung batang atau dahan tanaman yang muda. Pada umumnya daun
berwarna hijau, namun ada juga yang berwarna merah, kuning, coklat, atau pun
campur. Daun merupakan
suatu bagian tumbuhan
yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Daun merupakan organ tanaman yang mempunyai
fungsi untuk membuat makanan. Di daun juga terdapat alat pernafasan pada tumbuhan yaitu stomata.



2.2.Fungsi daun
1. Daun
Sebagai Pembuatan Makanan (fotosintesis)
Daun berguna sebagai dapur tumbuhan.
Tahukah kamu fungsi dapur? Di dalam daun terjadi proses pembuatan makanan
(pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses
hidupnya dan jika lebih disimpan. Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan
parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada
jaringan spons.
2. Daun
Sebagi Pernapasan
Di permukaan daun terdapat mulut daun
(stomata). Melalui stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil
karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang
menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada di bawah pohon pada siang hari.
3.
Daun Sebagai Penguapan
Tidak semua air yang diserap akar
dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan
tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak digunakan dibuang
melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air
dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.
4. Daun Sebagai Tempat
Menyimpan Bahan Makanan
2.3.Struktur Jaringan Luar Daun
a. Secara
morfologi, daun yang lengkap
mempunyai bagian upih daun (pelepah daun),
tulang daun, tangkai daun (petioles), dan helaian
daun (lamina). Daun lengkap dapat dijumpai pada pohon pisang dan
rumput-rumputan.
1. Helaian
daun ( lamina ),
2. Tangkai daun,
3. Tangkai
daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal
tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun,
misalnya rumput.
4. Pelepah atau upih daun ( folius ), pada
tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya.
Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas. Daun yang berupih umumnya hanya didapati pada tumbuhan yang tergolong
dalam tumbuhan yang berbiji tunggal
(monocotyledoneae), contohnya suku rumput (Gramineae).


Daun
yang tidak lengkap adalah daun yang tidak mempunyai satu atau dua bagian dari
bagian-bagian tersebut. Contohnya daun mangga
dan daun nangka.
Ada beberapa macam daun yang tidak lengkap, yaitu :
a.
Terdiri dari tangkai dan helaian daun
disebut dengan daun bertangkai
b.
Terdiri dari pelepah dan helaian daun
disebut daun duduk.berupih.
c.
Terdiri dari helaian daun saja disebut
daun duduk.
d.
Terdiri dari tangkai daun saja disebut
helaian daun semu atau palsu.
b.
Berdasarkan
susunan daunnya, daun dibedakan menjadi daun
tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu daun pada
satu tangkainya, sedangkan daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa
(lebih dari satu) daun pada satu tangkainya.
c. Bentuk-bentuk
ujung daun
1.
Runcing
Kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sendikit
demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk dudut
lancip.

2.
Meruncing
Ujung yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi.

3.
Tumpul
Tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu
tulang, hingga terbentuk sudut yang tumpul.

4.
Terbelah
Ujung daun memperlihatkan suatu lekukan.

5.
Membulat
Ujung yang tumpul tetapi tidak berbentuk Sudut sama
sekali.


d.
Bentuk -
bentuk Pangkal Daun
·
Bulat telur (ovatus), contoh pada daunkembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis)
·
Segi tiga (triangularis), segi tiga
sama kaki, seperti pada kembang bunga pukul empat ( Mirabilis jalapa)
·
Delta (deltoids), segi tiga sama sisi,
seperti pada daun air mata pengantin ( Antigonon leptopus)
· Belah ketupat (rhomboiides), bangun segi
empat tetapi sisinya tidak sama panjang, contoh pada anak daun yang di ujung
pada bengkuang (Pachyrrhizus erosus)
·
Jantung (cordatus), seperti bulat telur
tapi pangkalnya berlekuk, seperti pada daun waru (Hibiscus
tilliaceus).
·
Ginjal atau kerinjal (reniformis), seperi pada pgagan (Centela
asiatica).
·
Anak panah (sagitatus), seperti pada
enceng (Saginataria shitifolia)
·
Tombak (hastatus), pada wewehan (Monocharia
hastata)
·
Bertelinga (auriculatus), pada tempuyung (Sonchus
arvensis)

e.
Urat
Daun Dikotil Dan Monokotil
Urat daun adalah susunan pembuluh
pengangkut pada daun.
·
Tumbuhan monokotil
memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar.
·
Tumbuhan dikotil
memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang
hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau
jala.

f. Susunan
tulang daun dibedakan
menjadi 4 golongan :
·
Tulang daun menyirip, daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung
dan merupakan terusan tangkai daun. misalnya pada daun mangga.
·
Tulang daun menjari, yaitu dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar. misalnya pada daun pepaya.
·
Tulang daun melengkung, daun ini mempunyai beberapa tulang yang besar satu ditengah yang paling
besar, sedangkan yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun.
·
Tulang daun yang sejajar atau bertulang lurus, mempunyai satu tulang ditengah yang besar membujur
daun, sedangkan tulang yang lainnya lebih kecil. misalnya pada daun jagung.
Susunan tulang-tulang daun berguna sebagai :
o
Memberi kekuatan pada daun, seperti tulang hewan dan manusia, maka seluruh tulang daun
dinamakan rangka daun
o
Sebagai penguat, tulang-tulang daun itu sesungguhnya adalah berkas berkas
pembuluh.

Tumbuhan
dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari.
Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar
atau melengkung.
g. Daging
Daun (Intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian yang
terdapat di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Dibagian inilah yang
merupakan dapur tumbuhan. Tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakekatnya
juga bergantung pada tebal tipisnya daging daunnya. Maka sifat ini dibedakan
beberapa daun :
·
Tipis seperti selaput (membranaceus) contohnya daun paku selaput.
·
Seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar. contohnya daun pisang.
·
tipis lunak (herbaceus) contohnya daun slada air.
h. Modifikasi Daun
Pada
umumnya daun tumbuhan dikotil maupun monokotil memiliki bentuk dan ukuran yang
sangat beragam. Pada beberapa tumbuhan, keragaman tersebut semakin bertambah
dengan adanya perkembangan ke arah tertentu yang menyebabkan daun tampak
berubah, baik bentuk maupun ukurannya. Daun-daun yang demikian itu dikatakan
telah mengalami modifikasi. Modifikasi pada daun terjadi sebagai akibat adanya
reduksi atau penambahan jaringan-jaringan tertentu selama perkembangannya.
Modifikasi tersebut dapat terjadi pada daun secara keseluruhan (daun secara
utuh) atau hanya bagian-bagian tertentu dari daun. Bagian daun tambahan,
seperti stipula juga dapat termodifikasi menjadi bentuk lain.
Daun
yang termodifikasi secara keseluruhan (daun secara utuh) dapat berubah antara
lain menjadi duri (spina phyllogenum), sulur (tendril), sisik
(cataphyll/scale), brakte (bractea) atau brakteola (bracteola) dan seludang
bunga (spatha). Brakte/brakteola dan seludang bunga lebih lanjut akan dibahas
pada perbungaan. Seperti duri, contoh: kaktus dan Penyimpan cadangan makanan,
contoh: kol/kubis

2.4.Struktur Jaringan Dalam Daun
Struktur
dalam daun terdiri dari atas epidermis, mesofil
daun (jaringan dasar) yang terdiri dari jaringan
palisade (jaringan tiang), dan jaringan spons (jaringan bunga karang), jaringan pengangkut daun serta jaringan tambahan
daun.



1.
Epidermis
Umumnya
terdiri dari satu lapisan sel, kloroplas sedikit atau tidak ada sama sekali.
Sel terlihat transparan sehingga memungkinkan cahaya matahari menembus lapisan
sel tersebut. Dindingnya mengalami penebalan dari zat
kutin (kutikula) atau kadang dari lignin, kutikula juga
berfungsi untuk
untuk mengurangi penguapan air yang terlalu berlebihan. Epidermis atas daun disebut permukaan adaksial
dan epidermis bawah daun disebut dengan permukaan
abaksial.
Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai
jalan keluar masuknya udara dan menghubungkan udara luar dengan rongga udara
pada jaringan bunga karang.
Stomata diapit oleh dua sel
penutup
yang mengandung kloroplas, berfungsi
untuk mengatur membuka dan menutupnya stomata mengendalikan pertukaran gas. Stomata ada yang terletak di
permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun
teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua
permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang
tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara
epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas.
2.
Mesofil
Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis, mesofil mengalami
diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas.
Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade
(jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade
bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim
spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas,
dan tersusun renggang.
·
Jaringan Palisade
(Jaringan Tiang)
Sel parenkim palisade memanjang dan
penampang melintangnya nampak berbentuk batang yang tersusun dalam deretan.
Pada tumbuhan tertentu sel palisade berbeda bentuknya. Sel palisade terletak dibawah
epidermis unilateral (selapis) atau multilateral (berlapis banyak). Seringkali
terdapt hipodermis diantara epidermis dan jaringan palisade.
Sel parenkim palisade tersusun atas
satu atau lebih lapisan, apabila tersusun lebih dari satu lapisan, panjang sel pada tiap lapisan sama
atau semakin ketengah semakin pendek. sel chlorenchymnya kompak dan teratur.
Tidak mempunyai Ruang antarsel. Sel-sel mengandung kloroplas dalam jumlah yang
besar Sehingga pada jaringan inilah tempat
berlangsungnya fotosintesis. Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan
adaksial daun, contonhya pada Thymelea hirsuta, sel parenkim palisade terdapat
pada permukaan adaksial daun.
·
Jaringan Bunga Karang (
Jaringan spons)
Jaringan
bunga karang / spons
terletak di bawah jaringan palisade. Parenkim spons terdiri dari
beberapa lapisan sel yang diatur secara longgar, chlorenchyma bulat atau oval
dengan ruang antarsel menonjol.
Disebut sebagai jaringan spons karena sel-selnya tersusun tidak rapat sehingga
terdapat rongga-rongga udara tempat berlangsungnya pertukaran gas. Sel-sel ini mengandung kloroplas
sangat sedikit namun dapat menjadi tempat fotosintesis juga. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang terdapat
antara sel satu dengan yang lainnya.
3. Jaringan
Pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun berupa untaian
jaringan khusus yang berfungsi sebagai penunjang /
sebagai penguat daun
dan sebagai saluran / alat transpor yang disebut berkas pembuluh. Pada
daun, berkas pembuluh dapat dilihat di permukaan daun berupa tulang daun.
Tulang daun terletak di antara jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Berkas pembuluh terdiri dari dua jenis jaringan yaitu xilen
dan floem. Kedua jaringan tersebut bersama-sama membentuk jaringan pembuluh.
4.
Jaringan
Tambahan Daun (sekretori)
Jaringan tambahan meliputi sel-sel
khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya saluran getah,
sel-sel kristal,
dan kelenjar.
2.5.Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil

1. Macam
Jaringan Daun Dikotil, Letak, Fungsi, Dan Ciri-Ciri
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
Ciri-ciri
|
1
|
Epidermis
|
Menyusun
lapisan permukaan
atas dan bawah daun. |
– Melindungi
lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan. – Menjaga bentuk daun agar tetap. |
Terdiri dari
satu lapis sel kecuali
tanaman Ficus (tanaman karet). |
2
|
Kutikula
|
Melapisi
permukaan
atas dan bawah daun. |
Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air melalui permukaan daun. |
Penebalan dari
zat kutin.
|
3
|
Stomata
|
Melapisi
permukaan
atas dan bawah daun |
– Sebagai
jalan masuk dan
keluarnya udara. – Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata. |
Mulut daun
pada epidermis
dengan dua sel penutup |
4
|
Rambut dan
kelenjar |
Permukaan atas
dan
bawah daun. |
Alat
pengeluaran.
|
Alat tambahan
pada epidermis
|
5
|
Mesofil
|
Di antara
lapisan epidermis
atas dan bawah. |
Tempat
berlangsungnya
fotosintesis. |
– Terdiri dari
sel parenkim,
banyak ruang antarsel. – Kebanyakan berdiferensiasi menjadi palisade (jaringan
tiang) dan
spons (jaringan
bunga karang). – Sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat, dan mengandung klorofil. – Sel-sel jaringan bunga karang bentuknya tidak teratur, bercabang- cabang dan berisi kloroplas, susunannya renggang. |
6
|
Urat daun
|
Pada helai
daun.
|
Transportasi
zat.
|
Menyirip atau
menjari.
|
2.6.Struktur
Jaringan Penyusun Daun Monokotil

2. Macam
Jaringan Daun Dikotil, Letak, Fungsi, Dan Ciri-Ciri
No
|
Jaringan
|
letak
|
Funsi
|
Ciri-ciri
|
1
|
Epidermis
dan kutikula |
Lapisan permukaan atas
dan bawah daun |
– Melindungi
lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan. – Mencegah penguapan air melalui permukaan daun. |
Terdiri dari
satu sel dengan penebalan
dari zat kutin. |
2
|
Stomata
|
Berderet di
antara urat
daun. |
Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara. |
Mulut daun
dengan dua sel penutup.
|
3
|
Mesofil
|
Pada cekungan di
antara urat daun. |
Membuat zat makanan melalui
fotosintesis. |
Tidak
mengalami diferensiasi, bentuknya
seragam kecuali mesofil berkas pengangkut lebih besar, kloroplasnya lebih sedikit, dindingnya lebih tebal. |
4
|
Urat Daun
|
Pada helai
daun.
|
Transportasi
zat.
|
Sejajar
|
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Daun adalah salah satu bagian dari
tumbuhan. Daun tumbuh di ujung batang atau dahan tanaman yang muda. Pada
umumnya daun berwarna hijau. Daun berfungsi
sebagai pembuatan makanan (fotosintesis),
sebagi
pernapasan,
sebagai penguapan, sebagai
tempat menyimpan bahan makanan, sebagai tempat terjadinya transpirasi, sebagai tempat
terjadinya gutasi,
dan alat
perkembangbiakkan vegetatif.
Secara morfologi, daun yang lengkap
mempunyai bagian upih daun (pelepah daun),
tulang daun, tangkai daun (petioles), dan helaian
daun (lamina). Berdasarkan
susunan daunnya, daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Bentuk-bentuk ujung daunnya yaitu runcing, meruncing, tumpul, terbelah,
dan membulat. Sedangkan bentuk
- bentuk pangkal daunnya yaitu, bulat telur (ovatus), segi tiga,
delta, belah ketupat, jantung, ginjal atau kerinjal, anak panah, tombak, dan bertelinga
Perbedaan urat daun dikotil dan
monokotil juga sangat terlihat pada
daun, yaitu tumbuhan monokotil memiliki urat daun
yang memanjang sedangkan tumbuhan
dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Sedangkan susunan tulang daunnnya ada 4 macam, tulang
daun menyirip, tulang
daun menjari,tulang daun melengkung, dan tulang daun yang sejajar atau bertulang lurus. Adapula daging daun (intervenium) yang
berarti bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang daun dan
urat-urat daun.
Namun terkadang, daun
tampak berubah, baik bentuk maupun ukurannya hal ini disebut modifikasi
daun.
Struktur jaringan dalam daun terdiri dari epidermis, mesofil daun (jaringan dasar) yang terdiri dari jaringan
palisade (jaringan tiang), dan jaringan spons (jaringan bunga karang), jaringan pengangkut daun serta jaringan tambahan
daun. Struktur jaringan penyusun daun
dikotil dan monokotil sangatlah berbeda.
3.2.
Saran
Dengan mengetahui makna, fungsi serta struktur pada
daun, diharapkan kita dapat mengambil pelajaran sebagai wawasan ilmu
pengetahuan yang dapat dikembangkan serta di ajarkan kepada orang lain.
Sehingga kita semua dapat mengetahui pentingnya daun dalam kehidupan ini.
Sehingga secara tidak langsung, kita akan ikut merlestarikan serta menjaga daun
dan memanfaatkannya untuk kehidupan.
Kami menyadari bahwa dalam penunjang
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan, maka kami
membutuhkan kritikan dan saran dari semua pihak baik dari teman-teman maupun
dosen selalu pembimbing mata kuliah perkembangan tumbuhan guna untuk penyusunan
laporan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Ir Tjitrosoepomo, Gembong 2005 Morfologi tumbuhan,
Yogyakarta: gadja mada university prese.
Drs. Ma’rup dan Rifal, Ahmad S. pd. Ebelajar efektif Biologi
umum. SMP kelas VIII, PT INTIMEDIA Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar